Bus Termewah Di Dunia

Tampak luar

Supir

Bagian Mesin

Interiornya

Model 100x Operasi Plastik

Psikolog pernah mengatakan mereka yang berulang kali mereparasi wajah dan tubuhnya, umumnya, memiliki masalah dalam kejiwaannya. Sehingga, mereka selalu merasa tidak puas akan dirinya, termasuk ‘menyiksa’ dirinya dalam berbagai bentuk. Salah satu bukti nyata adalah, Alicia Douvall (28), model terkenal yang secara mengejutkan mengakui, kalau dirinya telah 100 kali melakukan operasi plastik untuk ‘membunuh dirinya yang asli’. Aneh!!!

Yang mengerikan, Alicia melakukan operasi plastik setiap empat hari sekali dan itu nyaris merengut nyawanya. Tubuhnya menjadi mati rasa. “Saya pasti mati kalau tidak ada yang segera menolong,” ujar Alicia.

Tapi inilah kenyataannya. Alicia mengaku mengalami masa kecil tidak bahagia dan mengalami penderitaan karena disiksa keluarganya, baik lahir maupun batin. Ini semua meninggalkan trauma parah pada jiwanya.

Dia ingin ‘membunuh’ dirinya, tapi bukan bunuh diri yg berarti mati melainkan, mengganti total dirinya. Nama aslinya adalah Sarah Howes, anak orang kaya di Handcross, West Sussex. Keinginan ‘membunuh’ sosok Sarah itu begitu besar bahkan sejak ia masih kanak-kanak.

Suatu yg tak pernah terpikir oleh anak-anak seusianya, pada umur 10 tahun, ia telah melakukan proses pergantian diri dengan mengkonsumsi pil pengubah warna kulit. Ketika ia telah mampu menghasilkan uang sendiri, mulailah ia melakukan operasi mengubah wajah. Tercatat 100 kali ia terbaring di meja operasi untuk mengubah sana-sini dari wajah hingga tubuh, tak ketinggalan payudara.

“Saya memiliki masa kecil yang tidak bahagia. Saya mengalami kekerasan fisik waktu itu. Sejak saat itu hingga kini, saya selalu hidup dalam ketakutan,” ungkap Alicia.

Kekerasan tersebut dilakukan salah satu keluarga terdekatnya. Pemilik nama asli Sarah Howes ini enggan mengungkapkan siapa pelakunya. Toh, hal inilah yang membuatnya memiliki obsesi ekstrim. Ia ‘membunuh’ sosok Sarah dan tidak membiarkan benaknya mengenang kejadian di masa lampau karena terlalu menyakitkan.

“Yang saya inginkan adalah menjadi Alicia Douvall. Saya begitu membenci diri saya sendiri karena menjadi sosok paling jelek di dunia,” ujarnya.

PROSES MENGUBAH DIRI MULAI USIA 10 TAHUN

Alicia tumbuh di sebuah rumah besar di kawasan Handcross, West Sussex. Ia tidak mudah bergaul dengan rekan-rekan sebayanya karena ia begitu tertekan dan tidak bahagia. Saat berusia 14 tahun, ia menjadi liar. Tak ada satupun yang bisa menghukumnya karena ia melakukan keliaran tersebut di luar sekolah.

Pil pengubah warna kulit dikonsumsinya sejak usia 10 tahun. Ia juga menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli krim khusus agar kulitnya bisa berubah warna. Tak lupa Alicia mengganti warna rambutnya dari cokelat menjadi pirang. Penyakit anoreksia dan bulimia pernah hinggap pada dirinya.

“Saya biasa menahan lapar dua hingga tiga hari. Kemudian saya makan dalam jumlah besar hanya untuk memuntahkannya,” jelasnya.

Saat usianya remaja, ia hamil dan melahirkan putrinya, Georgia. Ia memutuskan untuk melahirkan Georgia karena ingin ada seseorang yang mencintainya dan dicintainya. Nyatanya, kedua orangtuanya mengambil alih pengasuhan putrinya. Mereka menilai Alicia tidak mampu membesarkan putrinya.

“Saat orangtua mengatakan saya tidak mampu, maka saya mempercayainya. Sehingga saya berambisi mengumpulkan uang sebanyak mungkin, agar saya bisa mengambilnya kembali suatu hari nanti,” tegas Alicia.

Operasi plastik pertama dilakukannya di usia 17. Ia mengoperasi payudaranya, mengganti namanya dan masuk di lingkungan gadis-gadis glamor. Ia melakukan hal terbaik untuk meletakkan masa lalunya jauh-jauh di belakang. Alicia mulai menapaki karirnya menjadi model berkat tubuhnya yang aduhai.
Pria-pria pun meliriknya, Mulai dari pesepakbola Dwight Yorke, aktor Mickey Rourke, Calum Best, Dennis Rodman, Lee Ryan, Simon Cowell, Mick Hucknall hingga Dean Gaffney.

BERAWAL DARI OPERASI PAYUDARA

Operasi plastik terus dilakukannya. Awalnya ia hanya ingin memperbesar payudaranya, namun ia merasa tidak puas dengan keadaan tubuhnya yang lain. Saat mendapat larangan melakukan operasi di Inggris, ia lari ke Amerika dan melakukan operasi di sana. Saking banyaknya operasi yang dilakukannya, ia dijuluki Pengantin Frankenstein.

“Saya menjalani lebih dari seratus operasi. Mulai dari operasi payudara, hidung, pinggang, pinggul dan semuanya. Saya seperti tidak terkontrol,” aku Alicia.

Hampir empat hari sekali ia menjalani operasi-operasi tersebut. Beragam pil penghilang rasa ditelannya. Dan kini ia merasakan akibatnya. Tubuhnya menjadi mati rasa.

“Saya tidak bisa merasakan sentuhan di payudara kiri atau perut. Bila Anda mencubitnya, saya tidak akan merasakannya. Daya ingat saya menurun. Saya tahu akan mati, jika tidak segera mendapat pertolongan,” kata Alicia.

Untunglah, dewi penolong segera datang menyelamatkan hidup Alicia. Tak lain putrinya sendiri, Georgia. Setelah putrinya diambil dari kedua orang tuanya dan tinggal bersamanya, semangat hidupnya bangkit kembali. Georgia menangis setiap kali melihat kondisi ibunya. Ia takut bila harus kehilangan figur seorang ibu.

“Georgia selalu melihat saya tidak bisa berbicara saat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Ia mengira saya akan mati. Kini kami menjadi kuat satu sama lain. Ia seperti mendapat seorang ibu lagi,” kata Alicia.

Kini ia menjalani terapi psikologis setiap empat hari sekali. “Konseling ini mampu menyelamatkan hidup saya. Tidak diragukan lagi,” ujar Alicia yang telah membatalkan operasi terakhirnya yakni mengencangkan jemari kakinya.

DAFTAR OPERASI YG PERNAH DILAKUKAN:

  • Body work
  • 15 boob jobs
  • Ten eye ops
  • Five nose jobs
  • Brow bone shaved
  • Six cheek ops
  • Chin implant – later removed
  • Waist taken in
  • Ribs shaved
  • Bum sculpted
  • Five lip operations
  • Jaw shape changed
  • Dermabrasion skin treatment
  • Three sets of teeth veneers

Picturenya:

https://i0.wp.com/pub.tv2.no/multimedia/na/archive/00567/Alicia_Douvall_567119g.jpg

https://i0.wp.com/www.starmonitor.com/A7_Spanish/C1/News2_1.jpg